para Dalang saat Permainan Kuntul di SDN Sawangan |
untuk itulah maka kesenian ini dinamakan kuntulan karena penarinya kelihatan serba putih seperti burung kuntul (Bangau putih). Dalam perkembangannya kesenian ini dikreasikan menjadi kesenian kuntulan.
Jurus dalam permainan hadrah kuntul PAC. IPNU IPPNU Kec. Paninggaran Kab. Pekalongan |
Seni tari punya peran tersendiri dalam menyebarkan agama Islam di masa lalu. Bahkan di zaman Wali Songo, menjadi salah satu media dakwah hingga mudah di terima masyarakat. Salah satunya adalah seni tari kuntulan yang hingga kini masih bertahan di Desa Sawangan Paninggaran Kab. Pekalongan Jawa Tengah.
Peragaan salah satu jurus dalam Kuntulan dan Kathekan |
Tari kuntulan juga pernah berkembang pada masa Pangeran Diponegoro untuk mengelabuhi Pemerintah Kolonial Belanda agar Laskar Laskar Pangeran Diponegoro di dalam menyusun kekuatan tidak tercium oleh Belanda. Maka gerakan gerakan bela diri di perhalus dan di iringi rebana maupun syair syair keagamaan.
“Kuntulan” di ambil dari nama burung sejenis angsa, sehingga tak heran jika para penarinya selalu mengenakan pakaian serba putih sesuai warna angsa. “Sebenarnya masih banyak hal-hal positif yang bisa di ambil dari falsafah burung angsa. Tapi kita kurang menggalinya”, ujar Sony Karsono, salah seorang penari Kuntulan.
Seni kuntulan masih tumbuh subur di desa pegunungan dan sekitarnya. Seni ini muncul sejak ratusan tahun yang lalu. Menurut kisah turun temurun masyarakat setempat, seni kuntulan saat itu dibawa oleh sunan kalijaga dan dikembangkan oleh pengikut beliau. Lambat laun seni ini berkembang dan dapat diterima msyarakat karena efektifitasnya sebagai media dakwah dan media tutur untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan sosial lainnya.
Pelestarian Seni Kuntul
Siswa SDN Sawangan menirukan gerakan kuntul |
Kuntul dan Kethekan ini di beri nama "Kuntul Ronggo Warsito" dari Desa Sawangan Kec. Paninggaran yang telah lama diakui oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Pekalongan.
Andil Kepala Desa dalam mengembangkan kesenian ini tak lepas dari minat para pemuda termasuk PR. IPNU Desa Sawangan pun menguasainya, beberapa kali Kuntul ini diundang di acara Kabupaten Pekalongan bahkan setiap tahun dalam pagelaran seni budaya daerah, pernah juga PAC. IPNU Paninggaran menampilkan kesenian ini dalam acara gelar seni budaya di Gedung NU Kedungwuni Pekalongan sebagai penyambutan Muktamar Nu di Makassar, hal ini sentak membuat takut para penonton yang tertuju heran pada penapilan PAC. Paninggaran yang memang terkesan aneh. Namun hal itu sangat mengasikkan karena kalau penonton tidak histeris dan tegang kesenian ini kurang menemukan ciri khasnya.
Penampilan Kuntul oleh PAC. Paninggaran di gedung NU Kab. Pekalongan |
" PACC. IPNU IPPNU Kec. Paninggaran Kab. Pekalongan cinta seni budaya daerah serta melaksanakan pelestariannya untukmu Indonesiaku "
By. Nash Plunplun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar